Page 25 - 6. Diktat Kimia AIr
P. 25
Ion bermuatan positif meninggalkan permukaan anoda dan mengalir di larutan elektrolit,
meninggalkan elektron dibelakangnya merambat di logam katoda.
● Pada katoda, elektron dikonsumsi oleh ion hidrogen di permukaan, dan
memproduksi gas hidrogen.
● Oksidasi dan deteriorasi dari permukaan anoda menyebabkan terjadinya korosi.
4.2 Jenis korosi
Korosi general
● Ketahanan Aluminium terhadap lingkungan air murni sangat baik, sehingga tidak ada
proses penipisan perlahan dari Aluminium karena korosi seperti halnya untuk baja.
● Korosi general tidak menjadi permasalahan untuk Al clad alloy selama penyimpanan
di dalam bak air (basin) di USA, selama lapisan pelindung oksidanya masih ada.
● Film pelindung (lapisan oksida) sangat stabil di dalam larutan air dalam rentang pH
4.0–8.5.
Korosi Galvanik:
● Korosi Galvanik terjadi pada saat 2 logam atau alloy yang berbeda di dalam suatu
larutan elektrolit, sehingga terjadi perbedaan potensial sehingga timbul arus, dimana
besarnya arus bergantung ratio jarak dan area yang sangat bergantung pada bentuk
geometri.
● Logam yang daya tahan korosinya lebih rendah akan berperan sebagai anoda dan
pasangannya sebagai katoda.
● Korosi galvanik dari logam yang anodik menyerupai bentuk korosi general atau
korosi terlokalisasi, tergantung dari konfigurasi berpasangannya, sifat alam dari
lapisan tipis yang terbentuk dan sifat alam dari logam itu sendiri.
● Al dan alloy-nya menempati posisi di dalam seri galvanik dan menjadi sangat cocok
untuk rusak oleh serangan galvanik.
● Di dalam larutan yang mengandung ion klor, Al alloys sangat mudah terjadi galvanik
yang nantinya akan menyebabkan korosi yang terlokalisasi, khususnya celah yang
24
Kimia Air, DPK-BRIN, 2024