Page 21 - 6. Diktat Kimia AIr
P. 21
air murni.
3.3. Temperatur
Temperatur air pendingin harus diukur secara terus menerus, terutama di
inlet dan outlet alat penukar panas dimana perbedaanya menunjukkan efisiensi
daya tukar panasnya dan juga mengindikasikan apakah terjadi pembentukkan kerak
atau tidak dipermukaan dalam tube penukar panasnya.
3.4. TDS (Total Disolve Solid)
Total Dissolved Solid atau TDS adalah benda padat yang terlarut, yairu semua
mineral, garam, logam, serta kation-anion yang terlarut di air. Termasuk semua yang
terlarut di luar molekul air murni (H2O). Secara umum, konsentrasi benda-benda padat
terlarut merupakan jumlah antara kation dan anion di dalam air. TDS terukur dalam
sebuah parts per milion (ppm) atau perbandingan rasio berat ion terhadap air.
Benda-benda padat di dalam air tersebut berasal dari banyak sumber organik
seperti daun, lumpur, plankton, serta limbah industri dan kotoran. Sumber lainnya bisa
berasal dari limbah rumah tangga, pestisida, dan banyak lainnya. Sedangakan sumber
anorganik berasal dari batuan dan udara yang mengandung kalsium bikarbonat,
nitrogen, besi fosfor, sulfur, dan mineral lain. Semua benda ini berbentuk garam, yang
merupakan kandungan perpaduan antara logam dan nonlogam. Garam-garam ini
biasanya terlarut di dalam air dalam bentuk ion yang merupakan partikel yang
memiliki kandungan positif dan negatif.
3.5 Parameter lain:
Parameter lain yang penting yang harus dipantau di dalam menjaga kualitas
kimia air pendingin adalah ion Klorin, ion Sulfat, Logam berat, Pengotor lain,
Kesadahan dan tingkat paparan radiasi. Ion klorin dan sulfat sangat berperan di dalam
menginisiasi terjadinya korosi, oleh karena itu batasan sangat minimum
keberadaannya harus dikontrol. Logam berat juga berperan penting di dalam
mempercepat terjadinya proses korosi. Kesadahan sangat erat hubungannya dengan pH
Kimia Air, DPK-BRIN, 2024
20