Page 29 - 6. Diktat Kimia AIr
P. 29
dan alumunium, sehingga akan menaikan laju korosi.
4.4 Kerak
Dalam sistem pendingin, kerak terbentuk karena unsur kimia yang larut dalam air
terlalu jenuh. Dalam keadaan larutan lewat jenuh beberapa molekul akan bergabung
membentuk inti kristal. Inti kristal ini akan terlarut lagi bila ukurannya lebih kecil dari
ukuran partikel kritis (inti kritis) sementara itu kristal-kristal akan berkembang bila
ukurannya lebih besar dari ukuran partikel kritis. Apabila ukuran inti kristal menjadi lebih
besar dari inti kritis, maka akan mulailah pertumbuhan kristal. Laju pertumbuhan kristal
ditentukan oleh laju difusi zat-zat terlarut pada permukaan kristal dan laju pengendapan zat
terlarut pada kristal. Daya dorong difusi zat-zat terlarut adalah perbedaan antara konsentrasi
zat-zat terlarut pada permukaan kristal dan pada larutan. Kristal-kristal yang telah terbentuk
mempunyai muatan ion lebih rendah dan cenderung untuk menggumpal sehingga
terbentuklah kerak.
Komponen-komponen khas kerak yang dijumpai pada sistem air pendingin adalah
sebagai berikut:
1. Kalsium karbonat
2. Kalsium dan seng fosfat
3. Kalsium sulfat
4. Silika dan magnesium silikat.
Faktor yang mempengaruhi timbulnya kerak
Kualitas air
Pembentukan kerak dipengaruhi oleh konsentrasi komponen-komponen kerak
(kesadahan kalsium, konsentrasi fosfat dll.), pH, dan konsentrasi bahan penghambat kerak
di dalam air.
Ada berbagai indeks yang digunakan untuk meramalkan terjadinya pembentukan
kerak. Diantaranya adalah: indeks kejenuhan dari Langelier untuk kalsium karbonat; indeks
28
Kimia Air, DPK-BRIN, 2024