Page 24 - 6. Diktat Kimia AIr
P. 24
tersebut dapat larut dalam larutan kimia tertentu dan dapat menginisiasi kelarutan logam itu
sendiri lebih lanjut. Jika film tersebut rusak dibawah kondisi dimana normal self-healing
tidak terjadi, korosi lokal seperti pitting atau intergranular attack dapat terjadi.
Aluminium alloy bereaksi dengan air untuk membentuk oksida hidrida yang sangat
bergantung pada temperatur.
● 60-70 C, bayerite (beta Al2O3· 3H2O) terbentuk diatas initial amorphous film. diatas
o
rentang tersebut, boehmite (alpha Al2O3·H2O) terbentuk diatas initial amorphous
film.
Aspek utama yang menjadi hal penting di dalam korosi adalah kinetika atau kecepatan
korosi. Sistem yang terkorosi tidak berada pada kondisi kesetimbangan, oleh karena itu
perhitungan termodinamikanya tidak dapat diterapkan.
● Untuk korosi logam, reaksi anodik (secara umum kelarutan logam atau pembentukan
oksida) dan reaksi reduksi katodik (seperti reduksi oksigen) berlangsung secara
simultan.
● Didalam lingkungan air normal, produk hasil reaksi aluminium dengan air adalah
Aluminium hidroksida dan hidrogen.
● Aluminium hidroksida mempunyai kelarutan yang rendah di dalam air, sehingga
endapannya sebagai bayerite atau boehmite, bergantung pada temperatur air. Reaksi
oksidasi dan reduksi pada Aluminium ditunjukkan pada persamaan [1b], [2], dan [3].
2Al + 6H2O → 2Al(OH)3 + 3H2
Reaksi oksidasi (anodik):
(1b)
Reaksi reduksi (katodik):
3+
Al → Al + 3e
Reaksi elektrokimia: (2)
+ –
2H + 2e → H2
(3)
23
Kimia Air, DPK-BRIN, 2024