Page 24 - Panduan Magang BRIN 2025
P. 24

individu  dalam  bekerja.  Pada  tahap  ini  status  atau  hirarki  antar anggota  tim  mulai

               disadari. Pada tahap ini timbul suasana yang positif  dan orang-orang merasa nyaman
               satu  sama  lain  dan  mereka  memiliki  perasaan  yang  bervariasi  tentang  semangat,

               keinginan dan kepositifan. Tetapi ada juga yang memiliki perasaan curiga, ketakutan,
               dan  kekhawatiran.  Ketua  tim  kemudian  menjelaskan  tentang  tugas  dari  tim,

               menjelaskan berbagai perilaku kepada tim, serta bagaimana menangani keluhan.


               3.  Norming

                   Bila  pada  tahap  ini  ketidaksepahaman  dan  ketidakcocokan  personalitas  dapat

               ditangani dengan baik, maka hal ini akan berdampak pada keakraban yang semakin
               tinggi antar anggota tim dan semangat kerjas sama pun timbul. Hal ini dapat terjadi

               jika tim sadar akan adanya kompetisi dengan tim lain dan berbagi sasaran yang sama.
               Pada tahap ini, seluruh anggota tim mengambil tanggung jawab dan memiliki ambisi

               untuk  bekerja  demi  kesuksesan  tercapainya  sasaran  tim.  Mereka  mulai  bisa
               bertoleransi terhadap perbedaan antar anggota tim serta dapat terus maju (move on).

               Risiko  di  sini  adalah  para  anggota  tim  begitu  fokus  mencegah  terjadinya  konflik

               sehingga mereka enggan berbagi ide-ide kontroversial.


               4.  Performing
               Ketika norma dan peran di dalam tim telah terkristalisasi, para anggota tim fokus pada

               pencapaian sasaran serta kerap mencapai tingkat kesuksesan tak terduga. Dalam
               kondisi ini mereka sudah termotivasi dan penuh pengetahuan. Para anggota tim kini

               kompeten, otonom, serta dapat menangani


                   Berikut prinsip-prinsip cara membangun tim yang efektif, meliputi:

               1.  Memiliki Skill Kepemimpinan (Leadership)

                   Hal  penting  pertama  untuk  membangun  tim  efektif  dari  perspektif  ketua  tim
               (manajer atau pemimpin) adalah keahlian kepemimpinan yang tepat (the right kind of

               leadership  skill).  Hal  ini  bukan  berarti  menekankan  otoritas,  tetapi  lebih  kepada
               membina  kepercayaan  (trust)  melalui  kejujuran  dan  transparansi.  Terutama  di

               organisasi-organisasi  besar,  anda  sebagai  seorang  ketua  tim  tidak  bisa  berada  di
               banyak tempat sekaligus. Tetapi bila anggota tim percaya terhadap pertimbangan dan

               keputusan anda, mereka akan bekerja dengan efektif walau anda sedang tidak ada di

               dekat mereka.




                                                                                                       21
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29