Page 20 - Panduan Magang BRIN 2025
P. 20
2. Tahap menetapkan arah kolaborasi
Tahapan kedua ini menetapkan ruang lingkup yang menjadi dasar arah dari
kolaborasi. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah menetapkan
aturan main, menyusun agenda, pengorganisasian sub kelompok, penyelidikan
informasi bersama dan mengekplorasi pilihan guna mencapai kesepakatan sesuai
tujuan bersama.
3. Tahap pelaksanaan
Merupakan tahapan pelaksanaan dari tahapan sebelumnya, yaitu dengan
menangani konstituen, membangun dukungan eksternal, strukturisasi dan
monitoring kesepakatan dan jaminan pengaduan guna mewujudkan kolaborasi
yang lebih baik.
Prinsip pelaksanaan kolaborasi harus transparasi dan saling menghormati.
Pembagian peran yang bertanggungjawab akan menghasilkan hubungan kerja yang
efektif. Dalam berkolaborasi membangun kearifan lokal serta menghormati perbedaan
serta keragaman juga merupakan prinsip yang tidak dapat diabaikan dalam
berkolaborasi. Sehingga kolaborasi dapat dilakukan secara kontinu dan adaptif
dengan skala yang lebih luas.
b. Membangun Tim Efektif
Anggota tim yang bekerja secara efektif satu sama lain memiliki kapasitas untuk
meningkatkan produktivitas. Tim yang sukses terdiri anggota yang memiliki
pemahaman terkait peran dan tanggung jawab mereka sendiri dalam sebuah tim.
Dalam bekerja secara kolaboratif, tim yang efektif memiliki kemampuan untuk
menyepakati rencana strategis, membagi pekerjaan secara adil sesuai dengan
kompetensinya dan bekerja sama untuk mengembangkan ide dan konsep baru.
Membangun tim efektif dalam berkolaborasi guna meningkatkan produktifitas
ada empat faktor yang dapat dilakukan. Faktor tersebut adalah :
1. Membentuk tim yang tepat
Pembetukan tim diawali dengan memilih personil yang tepat untuk diajak bekerja
sama. Kepribadian (personality) seseorang yang baik untuk diajak bekerja sama
apabila mereka mampu bekerja dalam tim, fleksibel terhadap startegi kerja orang
lain, serta memahami cara berkompromi secara efektif. Anggota tim harus
17