Page 19 - Panduan Magang BRIN 2025
P. 19
Pengaturan diatas dimaksudkan untuk mencapai efisisensi kinerja yang tinggi.
Adapun peran kolaborasi untuk memecahkan masalah, mengembangkan
kesepahaman baru antar para pihak, dan memastikan semua pihak berkomitmen
mencapai tujuan bersama. Kolaborasi diperlukan untuk membangun pemahanan
melalui sharing gagasan, informasi antar berbagai pihak serta memberikan
penyelesaian suatu ketidakpastian. Juga menghasilkan alat kerja yang efektif melalui
koordinasi lintas batas, manajemen bersama, dan mobilisasi perluasan gagasan.
Kolaborasi mempunyai tujuan memecahkan masalah, menciptakan sesuatu untuk
menjawab masalah dan menemukan sesuatu di dalam sejumlah hambatan.
Sedangkan hambatan yang dikarenakan keahlian, kompetensi, waktu, biaya, dan
kearifan konvensional dapat dilakukan dengan koordinasi yang efektif.
Pelaksanaan kolaborasi mempunyai banyak kendala dalam pelaksanaannya.
Kendala yang akan sering dihadapi antara lain yaitu komitmen dari para anggota, baik
individu maupun organisasi, kondisi dimana kebijakan tidak memperhatikan alokasi
sumber daya. Untuk itu elemen penting pada tahapan kolaborasi harus diperhatikan.
Elemen penting tersebut adalah sebagai berikut:
1. Inisiasi dan motivasi
2. Media komunikasi/informasi
3. Analisis situasi
4. Negosiasi dan kesepakatan stakeholder
5. Membangun kapasitas perubahan
6. Kemitraan dan analisis pelaksanaan
7. Membuat dan memelihara proses
8. Membuat dan mendorong mekanisme pengelolaan konflik
Dalam membangun sebuah kolaborasi tahapan dapat dibagi menjadi 3 tahapan
besar, yaitu :
1. Tahap membangun kolaborasi
Dalam tahapan ini merupakan tahap awal dilaksanakan suatu kolaborasi.
Kegiatan yang dapat dilaksanankan dalam tahapan ini adalah menetapkan dan
mendefinisikan masalah, membangun komitmen dan menemukenali para stake
holder, memperjelas legitimasi stakeholder, mengenal ciri pelaksana setiap
pertemuan dan menemukenali sumberdaya.
16