11
MarchPOLTEK Nuklir Persiapkan Penyelenggaraan PGEC IAEA Tahun 2023
Repost From : https://polteknuklir.ac.id/2023/03/20/poltek-nuklir-persiapkan-penyelenggaraan-pgec-iaea-tahun-2023/ (20 Maret 2023).
BRIN melalui Poltek Nuklir dan Direktorat Pengembangan Kompetensi tengah menyiapkan penyelenggaraan pelatihan Postgraduate Educational Course (PGEC) International Atomic Energy Agency (IAEA) baik dari segi sarana prasarana serta kesiapan para pengajarnya. Pelatihan di bidang proteksi dan keselamatan radiasi tersebut rencananya akan dilaksanakan pada bulan Juli–November 2023 mendatang dan diikuti oleh peserta dari negara-negara di Asia Pasifik. Guna meninjau persiapan tersebut, Andrea Luciani (perwakilan IAEA) dan Ahmad Alsabbagh (Director of PGEC’s Jordania 2021) mengunjungi Poltek Nuklir BRIN pada Rabu-Jumat (15-17/3) lalu.
Direktur Poltek Nuklir Zainal Arief menyambut baik kesempatan yang diberikan IAEA kepada BRIN melalui Poltek Nuklir sebagai pelaksana PGEC tahun 2023 ini. “Kami berharap, pelaksanaan PGEC ini akan memberi manfaat bagi semua. Kami juga membutuhkan saran terkait dengan pelaksanaan kegiatan PGEC ke depannya agar program dapat berjalan dengan baik,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Sudi Ariyanto selaku Director of PGEC’s Indonesia 2023 menyampaikan tujuan dilaksanakannya PGEC 2023 adalah untuk memberikan pelatihan dasar proteksi radiasi dan keselamatan radiasi. “Pelatihan ini dirancang untuk memberikan pelatihan teoritis dan praktis dalam basis ilmiah dan atau multidisplin dari rekomendasi dan standar internasional tentang proteksi radiasi dan penerapannya,” ujar Sudi.
Ia juga memaparkan keterlibatannya BRIN dalam kegiatan nuklir di Asia Pasifik. “BRIN menyediakan topik-topik yang bisa dipilih oleh peserta. Mereka bisa menggunakan fasilitas penelitian milik BRIN. Selain itu, BRIN juga memiliki banyak dosen,” terangnya.
Sementara itu, perwakilan IAEA Andrea Luciani menyampaikan rasa bahagia bisa berkunjung ke Poltek Nuklir. “Senang bisa bekerja sama mengatur program PGEC yang sudah berjalan selama 40 tahun ini,” ungkapnya. Ia menjelaskan bahwa pertama kali PGEC dilaksanakan di Argentina, dilanjutkan ke Perancis, Jordan, Spanyol, dan tahun ini dilaksanakan di Indonesia. “Cukup waktu bagi kita untuk menyiapkan semuanya,” terangnya optimis.
Lebih lanjut, Director of PGEC’s Jordania 2021 Ahmad Alsabbagh memaparkan pengalamannya dalam pelaksanaan PGEC di Jordan pada November 2021 – April 2022 silam. “PGEC di Jordan dimulai pada 14 November 2021, dihadiri oleh oleh Deputi Direktur Jenderal IAEA dan Kepala Departemen Kerjasama Teknis, Mr. Hua Liu; serta Direktur Keselamatan Radiasi, Transportasi, dan Limbah IAEA, Mr. Peter Johnston secara virtual,” jelasnya.
Dalam penyelenggaraan PGEC tahun 2023 di Indonesia ini rencana akan dilaksanakan mulai tanggal 3 Juli – 17 November 2023. Pada 3 Juli – 20 Oktober 2023 dilaksanakan di Poltek Nuklir yang berada di Yogyakarta. Sedangkan pada tanggal 23 Oktober – 17 November 2023 akan berlanjut di Serpong dan Jakarta dengan durasi waktu 600 jam pelatihan. Hasil survei lapangan ini akan menjadi pertimbangan bagi IAEA dalam memfinalisasi penyelenggaraan PGEC tahun 2023.
PGEC merupakan sebuah program pelatihan komprehensif dari IAEA dengan durasi waktu tertentu bagi profesional muda (post graduate) atau yang setara dalam bidang proteksi radiasi dan keamanan sumber radiasi. Selain itu, PGEC memberikan landasan ilmiah dan teknis multidisplin berdasarkan standar dan rekomendasi radiasi Internasional serta implementasinya. (tek, rtm)