Page 6 - Penyuntingan Substantif, Mekanis, dan Teknis
P. 6
dalam sumber lain, seperti asosiasi terkait, regulasi nasional,
dan standar internasional.
Editor melihat naskah mulai dari tanda baca,
kapitalisasi, ejaan, singkatan, dan aturan gaya lainnya.
Penyuntingan mekanis menjadi pekerjaan utama dalam
proses copyediting. Penyuntingan mekanis membutuhkan
konsentrasi yang kuat dan kemampuan untuk menemukan
masalah pada sebuah naskah, seperti penggunaan tanda
baca, pengejaan, tata bahasa, dan daya tahan untuk
menemukan dan menghadapi kalimat ambigu/mengganggu.
Penyuntingan mekanis mengharuskan editor untuk
mencari dan memastikan konsistensi dalam kapitalisasi,
ejaan, dan pemformatan tabel, serta penggunaan singkatan,
tanda baca, dan angka. Editor juga harus menghilangkan
perbedaan penulisan antara teks dan tabel, ilustrasi, dan
kutipan. Pengeditan mekanis mungkin tampak seperti
pengoreksian (proofreading). Namun, sebenarnya
penyuntingan mekanis lebih komprehensif daripada
pengoreksian. Penyuntingan mekanis dapat memengaruhi
isi naskah, sedangkan pengoreksian tidak boleh
memengaruhi isi. Ini karena objek naskah pada tahap
pengoreksian sudah ditata berupa halaman jadi. Jika
pengoreksian memengaruhi isi maka akibatnya pekerjaan
5