Page 8 - Penyuntingan Substantif, Mekanis, dan Teknis
P. 8
3. Penyuntingan teknis (proofreading) adalah proses
pemeriksaan setelah naskah ditata (layout) sesuai dengan
perencanaan bentuk dan desain yang telah ditetapkan.
Proses penyuntingan utamanya dilakukan di level
permukaan, seperti ejaan, salah ketik, pemenggalan kata,
kelebihan/ kekurangan spasi, kesalahan tanda baca, dan
akurasi penempatan penomoran dan tata letak unsur-unsur
ilustrasi dan grafis. Pada tahap ini pekerjaan yang dilakukan
adalah memvalidasi dan memastikan ketepatan serta
konsistensi penyusunan setiap unsur dalam isi naskah agar
terlihat benar dan diatur secara logis, khususnya dalam
penggunaan elemen desain, seperti tata letak teks dengan
gambar dan/atau tabel, memastikan bahwa ilustrasi,
gambar, tabel, dan keterangan saling terkait dengan teks.
Sebelum diterbitkan, setidaknya sebuah naskah
membutuhkan minimal satu kali penyuntingan. Akan tetapi, tidak
jarang diperlukan juga kombinasi penyuntingan substantif dan
mekanis. Kombinasi pekerjaan ini dilakukan pada tahap setelah
dinyatakan layak secara ide dan subtansi atau sebelum naskah
di layout, dan istilah yang paling umum digunakan adalah
copyediting.
Namun, berdasarkan kompleksitas naskah, penyuntingan
dapat terbagi lebih lanjut menjadi tiga tingkat, di antaranya:
7