Page 9 - Penyuntingan Substantif, Mekanis, dan Teknis
P. 9

1.  Penyuntingan ringan, yaitu berfokus pada ejaan, tata bentuk,

              tata kalimat, paragraf, rujukan silang, anatomi buku, tipografi,
              dan  penandaan  elemen  cetak.  Berdasarkan  teknisnya

              menggunakan cara penyuntingan mekanis.

          2.  Penyuntingan  sedang,  yaitu  lebih  berfokus  pada  materi,
              legalitas,  dan  kepatutan.  Penyuntingan  sedang  umumnya

              masuk  kategori  penyuntingan  substantif  atau  sering  juga
              disebut sebagai penyuntingan struktural dan penyuntingan

              konten.
          3.  Penyuntingan berat, yaitu berfokus pada pengeditan secara

              keseluruhan,  mulai  dari  pengeditan  substantif  hingga

              mekanis,  bahkan       masuk  pada  tahap  pengeditan
              pengembangan.  Pada  tahap  ini,  editor  harus  memiliki

              kemampuan melihat gambaran besar sebuah naskah atau
              konsep  naskah.  Editor  harus  mampu  melihat  ide  naskah

              secara  keseluruhan,  termasuk  memberi  saran  terhadap

              gaya  penyajian  dan  melihat  berbagai  kemungkinan
              penyajian dan desain buku yang tepat.

               Berdasarkan  hal  tersebut,  editor  harus  memiliki
         pengetahuan dan kemampuan untuk membuat keputusan yang

         cepat dan tepat terhadap sebuah naskah. Penyajian dan gaya

         penulisan  serta  berbagai  persoalan  yang  ada  harus  sesuai
         dengan haluan penerbit dan maksud penulis. Editor juga harus



                                            8
   4   5   6   7   8   9   10   11