Page 42 - Microsoft Word - Modul 1 Keselamatan dan Proteksi Radiasi Konsep dan Regulasi
P. 42
MATERI POKOK 3 :
SISTEM KALIBRASI DOSIMETER
Indikator Hasil Belajar:
Peserta mampu menjelaskan sistem kalibrsi dosimeter.
A. Ketertelusuran Kalibrasi
Proses kalibrasi adalah proses perbandingan dua buah alat dimana salah
satu alat adalah alat standar (terkalibrasi) dan yang lainnya adalah alat yang
akan dikalibrasi. Kalibrasi menjadi penting untuk alat ukur karena di dalam
proses tersebut terjadi transfer rantai ketertelusuran pengukuran kepada
standar primer sebuah besaran. Melalui proses kalibrasi inilah, hasil baca
dosimeter mampu untuk dipertanggungjawabkan secara legal dan ilmiah.
Dalam pelaporan kalibrasi, hasil dilaporkan dalam bentuk nilai rata-rata dari
sebuah kuantitas beserta ketidakpastian bentangannya.
Sesuai yang dijelaskan pada di atas, bahwa terdapat klasifikasi tingkatan
dosimeter standar, yaitu dosimeter primer, sekunder (reference), transfer atau
rutin dimana yang menjadi pembeda adalah tingkat besar kecilnya
ketidakpastian pengukuran yang dimiliki oleh masing-masing dosimeter
tersebut. Dalam bidang radiasi pengion untuk aplikasi medis, dosimeter tingkat
primer memiliki ketidakpastian di bawah 1,0 % (Muir et al., 2017; Wang et al.,
2020). Sedangkan untuk tingkat sekunder, dosimeter kamar pengion memiliki
rentang ketidakpastian kalibrasi 2,0 – 3,0 % (M. McEwen et al., 2014; Muir,
2020). Rentang ini dapat berubah menjadi 5,0 % apabila dosimeter berada pada
tingkatan pengguna atau terkalibrasi pada dosimeter tingkat sekunder. Untuk
aplikasi radiasi pemroses, dosimeter standar sekunder yang dipakai adalah
dosimeter alanine dimana memiliki ketidakpastian pengukuran dengan rentang
3,0 – 5,0 % (Kuntz & Strasser, 2016; R. B. Miller, 2005). Untuk dosimeter
kalorimeter, rentang ketidakpastian dapat mencapai 10 %. Dalam hal rentang
ketidakpastian pengukuran, dosimetri di dalam ranah medis masih unggul
karena memiliki rentang yang lebih kecil.
Pelatihan Petugas Iradiator 31