Page 27 - Microsoft Word - Modul 1 Keselamatan dan Proteksi Radiasi Konsep dan Regulasi
P. 27

kondisi kelembaban relatif lebih rendah dari 45% RH. Selain itu, respons
                              dosimeter alanin tidak dipengaruhi oleh laju dosis (dose rate independent)

                              dan  efek  suhu  iradiasi  sudah  diketahui  dengan  baik,  sehingga
                              memungkinkan untuk melakukan koreksi pada suhu rendah seperti pada

                              makanan beku (Desrosiers et al., 2004). Faktor koreksi tipikal untuk alanin
                              adalah +0,14%/K untuk suhu iradiasi berkisar antara -10 °C hingga 50 °C.


                          2.  Film Gafchromic Dosimeter

                              GAFCHROMIC   HD-V2  termasuk  self-developed  film  karena  mampu
                                              TM
                              untuk  melakukan  post-processing  film  dengan  sendirinya  pasca  iradiasi.
                              Film  GAFCHROMICTM  HD-V2  terdiri  dari  lapisan  aktif  (active  layer),

                              dengan  tebal  nominal  8 μm,  mengandung  komponen  aktif,  dilapisi  pada
                              substrat poliester bening 97 μm. Film ini tersedia dalam lembaran 20,32 cm

                              x 27,94 cm dan rentang dinamis dosimetrinya berkisar antara 10 hingga
                              1000 Gy. Responsnya diklaim independen pada rentang energi dari 100
                              keV hingga beberapa MeV serta juga independen terhadap pada laju dosis

                              pada  rentang  10  Gy  yang  dipaparkan  pada  3,4  Gy/menit  dan  0,034
                              Gy/menit.

                              Lapisan aktif (active layer) di dalam film berubah warna setelah iradiasi dan
                              tidak  memerlukan  proses  selanjutnya  untuk  berkembang  (developed).

                              Informasi yang tersimpan pada active layer akan diekstraksi dengan cara
                              mengukur  kepadatan  optik  (optical  density)  yang  menunjukkan  banyak

                              dosis radiasi yang telah diserap (Aydarous et al., 2016) (Aydarous et al.,
                              2016). Optical density memiliki hubungan linier dengan besaran dosis serap
                              yang  terukur  dalam  satuan  (Gy).  Dosis  radiasi  yang  lebih  tinggi

                              menghasilkan  perubahan  warna  film  radiochromic  yang  lebih  signifikan,
                              sedangkan dosis yang lebih rendah menghasilkan perubahan yang lebih

                              kecil.
                              Dosimeter  radiochromic  jenis  EBT  dan  EBT3  dikenal  untuk  aplikasinya

                              dalam dosimetri di radiasi tingkat medis (Cavallone et al., 2022; Esplen et
                              al., 2019; Kranzer et al., 2021). Dosimetri di tingkat medis memiliki kondisi

                              lingkungan  pengukuran yang  lebih terjaga  dan mempunyai akurasi serta
                              presisi  yang  lebih  tinggi  dibandingkan  dengan  radiasi  pemroses  tingkat




                      Pelatihan Petugas Iradiator                                                                          16
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32