Page 24 - Microsoft Word - Modul 1 Keselamatan dan Proteksi Radiasi Konsep dan Regulasi
P. 24

Klasifikasi dosimeter yang terakhir adalah transfer dosimeter. Dosimeter ini
                          digunakan untuk mentransfer informasi dosis yang tertelusur dari laboratorium

                          standar ke laboratorium penerima dosimeter. Kegiatan interkomparasi dan audit
                          dosis  pada  umumnya  menggunakan  dosimeter  dengan  klasifikasi  standar

                          transfer untuk mengirim informasi dosis. Salah satu contoh dosimeter yang bisa
                          digunakan  sebagai  transfer  dosimeter  sekaligus  standar  referensi  dan

                          dosimeter rutin adalah alanine dosimeter (Kuntz & Strasser, 2016; R. B. Miller,
                          2005).


                       B. Dosimeter

                              Terdapat  beberapa  dosimeter  komersial  yang  dapat  digunakan  untuk
                          mengukur  dosis  di  radiasi  pemroses  (Tabel  10).  Masing-masing  dosimeter

                          mempunyai  karakteristik  intrinsik  yang  berbeda  satu  dengan  yang  lain.
                          Keterbatasan  informasi  dan  pemahaman  mengenai  karakteristik  dosimeter
                          menjadi subjek utama kesalahan pengukuran dosis  radiasi.  Oleh karena  itu,

                          pemilihan dosimeter harus disesuaikan dengan kebutuhan pengukuran dosis
                          agar dosimetri menjadi optimal, presisi dan akurat.

                              Untuk aplikasi fitosanitari, kebutuhan dosis serap berkisar antara 100 Gy
                          hingga 1000 Gy. Berdasarkan kebutuhan tersebut, dosimeter alanine, PMMA

                          dan radiochromic film sesuai untuk digunakan sebagai  dosimeter  kebutuhan
                          fitosanitari.  Namun,  perlu  disesuaikan  kembali  mengenai  ketersediaan

                          dosimeter  dan  ketertelusuran  kalibrasi  dosimeter,  dimana  merupakan  aspek
                          penting dalam pengukuran dosis fitosanitari.
                           1.  Alanine Dosimeter

                              Dosimetri alanine menggunakan kristal asam amino alanine (CH3-CH(NH2)-
                              COOH)  sebagai  bahan  sampel  dan  yang  menarik  adalah  radikal  bebas

                              seperti CH3-C•H-COOH, yang dihasilkan setelah iradiasi (atom karbon dari
                              gugus CH yang mempunyai elektron tidak berpasangan). Jumlah radikal
                              bebas  yang  dihasilkan  oleh  radiasi  memiliki  fungsi  linier  terhadap  besar

                              dosis  serap  yang  diterima  oleh  material  alanine  yang  ditunjukkan  pada
                              Gambar 3. Semakin banyak radikal bebas yang terbentuk, maka semakin

                              besar  nilai  dosis  yang  diterima.  Informasi  dosis  yang  tersimpan  pada
                              alanine  dapat  dibaca  dengan  menggunakan  instrumen  electron  spinning




                      Pelatihan Petugas Iradiator                                                                          13
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29