Page 12 - 18. Diktat Budaya keamanan
P. 12

dan kegagalan keamanan. Berhasil atau gagalnya keseluruhan tata laksana
               keamanan  nuklir didasarkan  pada  orang-orang  yang  terlibat,  termasuk  para

               pemimpinnya.  Faktor  manusia  termasuk  di  dalamnya  manajemen  dan

               pimpinan,  harus  dilibatkan  di  dalam  segala  upaya  untuk  meningkatkan
               budaya  keamanan  nuklir  yang  ada  agar  terwujud  keamanan  nuklir  yang

               efektif.  Para  individu  yang  paham  dan  memenuhi  peran  dan  tanggung
               jawabnya di saat yang sama juga berkomitmen untuk terus memperbaiki dan

               belajar adalah prasyarat bagi keamanan nuklir yang efektif.
                       Definisi  faktor  manusia  adalah  sebuah  disiplin  mengenai  interaksi

               manusia-mesin, termasuk aspek psikologis, sosial, fisik, biologis, keamanan

               dan  keselamatan  dari  para  pengguna  sebuah  sistem.  Perilaku  adalah  apa
               yang  orang  kerjakan  dan  katakan  ketika  berinteraksi  dengan  risiko,  produk

               dan lingkungan kerja mereka sebagai cara untuk mencapai tujuan.
                       Untuk  tujuan  pelatihan  ini,  diasumsikan  kalau  perilaku  para  operator,

               teknisi,  staf  pemeliharaan,  ilmuwan  dan  insinyur,  petugas  limbah,  dan

               berbagai  profesi  di  dalam  domain  nuklir  berusaha  untuk  mencapai  standar
               keamanan nuklir tertinggi di seluruh organisasinya.


               C.  Sikap Terhadap Keamanan yang Beragam: Dari Negatif Ke Positif

                       Ada terdapat beberapa sikap personil terjadap keamanan, yang dapat
               diuraikan  sebagai  berikut;  Penilaian  diri  budaya  keamanan  yang  dilakukan

               secara  periodik,  seperti  1  kali  dalam  24  bulan,  merupakan  upaya  untuk
               merubah sikap pegawai terhadap keamanan dari yang negatif ke arah yang

               positif.  Pada  akhirnya  yang  diharapkan  dari  setiap  pegawai  yang  telah

               memahami  perannya  dalam  budaya  keamanan  adalah  sikap  punya  rasa
               memiliki  (ownership)  terhadap  fasilitas  nuklir  dan  sumber  radioaktif  tempat

               mereka  bekerja.  Sehingga  turut  serta  dalam  menjaga  aset  organisasi  agar
               terhindar dari hal yang tidak diinginkan.


               Subversif:

                       Beberapa staf secara sengaja dan berniat mencoba untuk membobol

               keamanan. Staf tersebut juga bisa dikenal sebagai ancaman orang dalam.




               Keamanan Nuklir dan Budaya Keamanan  Nuklir , DPK-BRIN, 2024                   10
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17