Page 13 - Research Integrity
P. 13
A. Alasan mengapa harus publikasi
Dalam menjalankan perannya dalam bidang penelitian, seorang peneliti
tidak hanya memfokuskan diri pada proses pencarian masalah, penyampaian
konsep lewat proposal, pelaksanaan koleksi dan analisis data, serta
pengungkapan hasil melalui pelaporan internal, tetapi juga bagaimana hasil
penelitian tersebut didesiminasikan. Dunia penelitian adalah dunia berbagai
pengetahuan/keilmuan, dimana seseorang membaca suatu permasalahan,
dilakukan problem solving dan memberikan kontribusi penjelasan akan
“masalah” yang berhasil diselesaikannya tersebut. Hasil penelitian tersebut
tentunya dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan (state of the art) untuk
melanjutkan hasil penelitian kita ke tingkat yang lebih luas lagi, baik dari sisi
pendekatan keilmuan, pendekatan masalah atau penjelasan lebih lanjut. Untuk
itulah dilakukan diseminasi.
Diseminasi dalam dunia penelitian adalah melalui publikasi dalam wadah
ilmiah yang terbangun dengan mekanisme yang sangat ketat melalu sistem
review sebelum dipublikasikan dalam jurnal yang kompeten. Kompeten untuk
tingkat nasional dapat dianalogikan pada jurnal yang sudah terakreditasi,
sedangkan pada tataran global adalah journal yang sudah terindex dengan baik
oleh suatu lembaga pengindex yang professional.
Ada moto global yang menyebutkan “research is not research until it is
published in a refereed journal”. Ini memaknai bahwa setiap kegiatan penelitian
belumlah dapat dikatakan tuntas manakala hasil dari proposal tersebut belum
terbit di suatu jurnal yang profesional, dimana proses mempertahankan nilai -
nilai keilmiahan dari segala aspek benar benar diuji melalui jalur pencermatan
oleh para ahli yaitu mitrabestari atau reviewer. Dengan demikian publikasi
(diseminasi) bagi seorang peneliti dari kaca mata profesi bersifat WAJIB,
sebagai satu mata rantai dunia kepenelitian. Seseorang yang menghindar dari
keinginannya untuk mendiseminasikan hasil penelitiannya dapat dimaknai
bahwa yang bersangkutan kemungkinan hanya menghasilkan suatu karya
penelitian duplikasi, apa adanya, sehingga kurang berkualitas atau hanya untuk
kepentingan dirinya.
Disisi lain, adanya tuntutan diseminasi tersebut digunakan pula oleh banyak
pihak baik pemerintah, lembaga pendidikan maupun lembaga peneliti sebagai