Page 23 - Diktat Perawatan Pengujian dan Inspeksi Supervisi dan Operator KHIPSB3 06112024
P. 23

Corrective  Maintenance  merupakan  kegiatan  perawatan  yang  dilakukan  untuk

                   mengatasi  kegagalan  atau  kerusakan  yang  ditemukan  selama  masa  waktu
                   preventive   maintenance.   Pada  umumnya,   corrective   maintenance   bukanlah

                   aktivitas perawatan  yang terjadwal, karena dilakukan setelah sebuah komponen

                   mengalami  kerusakan  dan  bertujuan  untuk  mengembalikan  atau  meningkatkan
                   kehandalan       sebuah komponen  atau sistem  dengan             cara      melakukan

                   improvisasi.  Selain  untuk  peralatan,  perawatan  ini  juga  ditujukan untuk parts

                   yang  memiliki  daur  hidup  pendek  (mengurangi  frekuensi  rusak)  dan  untuk
                   mempercepat waktu perbaikan.

                   Dengan  kata   lain,   metode  ini   untuk  memperpanjang  MTBF  (Mean   Time
                   Between  Failure)  dan  mempercepat  MTTR  (Mean  Time  To  Repair).  Dan  yang

                   tidak kalah penting, Corrective Maintenance juga  untuk  meningkatkan  keamanan
                   dan  kenyamanan  operator  yang  menggunakan  peralatan  ataupun  yang  berada

                   disekitar peralatan.

                   Contoh :
                      Operator   kesulitan   memeriksa   volume   oli   dari    mesin   genset,   maka

                        dilakukan  improvisasi  dengan  membuat  gelas  ukur  yang  dilengkapi  dengan
                        skala.

                      Air   di   bak   selalu   kurang   saat   produksi,   dimana   kurang   kontrol   dari

                        operator,  maka  dilakukan  improvisasi  dengan  membuat  alarm  dan  sistem

                        pengisian otomatis.


                4.  Breakdown Maintenance

                   Breakdown  Maintenance  adalah  metode  perawatan  dimana  inspeksi  dan
                   penggantian parts tidak  dilakukan,  jadi  dengan  metode  ini  kita  membiarkan

                   peralatan  rusak  kemudian  baru  kita  memperbaikinya  atau  menggantinya.

                   Biasanya metode ini diterapkan untuk peralatan / mesin dengan pertimbangan :
                    Peralatan  hanya  bersifat  optional  (tambahan)  sehingga  jika  rusak  tidak

                      mengganggu produksi
                     Biaya perbaikan / penggantian parts murah

                     Kerusakan tidak signifikan

                     Perbaikannya mudah dan cepat,







                                                                                                         21
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28