Page 29 - 13. Diktat pengantar K3 dan Budkes
P. 29
C. Hubungan antara Budaya Keselamatan dan Perilaku Selamat
Skinner (1938) dalam Soekidjo Notoadmodjo, 2005 mendefinisikan perilaku sebagai
respon atau reaksi seseorang terhadap rangsangan dari luar. Perilaku individu
dipengaruhi oleh pengetahuan, keyakinan, nilai, kondisi lingkungan, kebijakan,
motivasi dan factor perangsang seperti misalnya penghargaan atau kompetisi.
Budaya keselamatan dengan tiga tingkatan yang telah disebutkan pada subbab B,
sangat mempengaruhi pembentukan perilaku selamat dari individu, karena di dalam
budaya keselamatan terdapat nilai-nilai, kebijakan, pengetahuan. Demikian pula
sebaliknya, perilaku juga akan mempengaruhi perkembangan budaya keselamatan
suatu organisasi. Apabila pekerja tidak berupaya untuk berperilaku selamat, budaya
keselamatan akan mengalami hambatan untuk berkembang. Agar budaya
keselamatan dapat mempengaruhi individu untuk berperilaku selamat, maka perlu
dilakukan internalisasi, sosialisasi dan enkulturasi. Enkulturasi adalah proses
mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran dan sikap individu dengan sistem
norma, adat, dan peraturan-peraturan yang ada dalam suatu budaya.
D. Komitmen terhadap Budaya Keselamatan
Schein dalam teori budayanya menyatakan bahwa pimpinan berperan penting dalam
membentuk suatu budaya. Demikian pula dalam mengembang budaya keselamatan.
IAEA dalam dokumen INSAG 4 menyatakan bahwa untuk mengembangkan budaya
keselamatan harus ada komitmen dari semua tingkatan dalam organisasi sebagai
berikut :
1. Komitmen dari tingkat pengambil keputusan, antara lain dengan cara :
a. Menumbuh-kembangkan nilai-nilai budaya keselamatan;
b. Menetapkan tanggung jawab, wewenang dan kewajiban yang jelas untuk
setiap individu dalam penanganan sikap dan perilaku terhadap keselamatan;
c. Menyediakan anggaran, pegawai yang kompeten dan sarana lain yang
diperlukan dalam menumbuh-kembangkan budaya keselamatan;
d. Menempatkan pejabat teknis pada posisi yang dapat menentukan keputusan
organisasi;
e. Menetapkan peraturan dan standar dalam rangka pengembangan budaya
keselamatan;
f. Menyusun perencanaan budaya keselamatan yang terkoordinasi dan
penetapan perencanaan budaya keselamatan pada tingkat manajer;
26 Pengantar K3 & Budaya Keselamatan, DPK-BRIN, 2024