Page 27 - 13. Diktat pengantar K3 dan Budkes
P. 27
sendiri, tidak terlihat, namun mempengaruhi setiap tindakan.
Menurut IAEA budaya keselamatan yang kuat memiliki lima karakteristik sebagai
berikut :
1. Keselamatan sebagai nilai yang diakui dan dipahami
Dalam karakteristik ini, keselamatan menjadi nilai yang mendorong atau menjadi
pertimbangan utama pemikiran manajemen organisasi dan individu dalam
menentukan kebijakan, keputusan atau tindakan. Sebagai contoh dalam
penetapan alokasi anggaran organisasi, ataupun modifikasi sistem operasi di
KHIPSB3.
2. Kepemimpinan untuk keselamatan
Pada karakteristik ini, keselamatan adalah sesuatu yang diadopsi oleh individu
melalui keteladanan pimpinan. Kepedulian pimpinan terhadap keselamatan
berkontribusi pada pembentukan sikap sadar selamat dari individu. Sebagai
contoh wujud dari karakteristik ini adalah tingkat kunjungan pimpinan ataupun
pejabat teknis ke instalasi.
3. Akuntabilitas keselamatan
Karakteristik ini biasanya dicirikan dengan dapat atau tidaknya suatu kegiatan
dipertanggungjawabkan dari sisi keselamatan. Kepatuhan terhadap peraturan
dan keterbukaan dengan badan pengawas menjadi contohnya.
4. Keselamatan terintegrasi
Karakteristik ini dicirikan melalui perencanaan dan pelaksanaan kegiatan
organisasi yang mempertimbangkan keselamatan. Adanya analisis risiko dalam
perencanaan pekerjaan merupakan salah satu contoh dari karakteristik ini.
5. Keselamatan sebagai penggerak pembelajaran
Setiap individu didorong untuk melaporkan secara terbuka terhadap
penyimpangan dan kesalahan yang ada pada setiap proses kerja. Organisasi
memanfaatkan hasil kajian internal dan eksternal, serta pengalaman organisasi
lain sebagai media pembelajaran untuk membuat perencanaan ataupun
perbaikan yang lebih baik.
26 Pengantar K3 & Budaya Keselamatan, DPK-BRIN, 2024