Page 14 - 10. Diktat Prinsip Dasar Keselamatan Nuklir
P. 14
bersangkutan harus terpadu dalam sistem manajemen. Budaya keselamatan
meliputi:
- Komitmen individu dan kolektif atas keselamatan sebagai bagian dari
kepemimpinan, manajemen dan personil di semua tingkatan;
- Akuntabilitas organisasi dan individu atas keselamatan di semua
tingkatan;
- Langkah-langkah untuk mendorong sikap mempertanyakan dan belajar
dan untuk mencegah rasa puas dengan alasan keamanan.
Salah satu faktor penting dalam sistem manajemen adalah pengenalan
seluruh rentang interaksi individu dengan teknologi dan dengan organisasi
pada semua tingkatan. Untuk mencegah kegagalan manusia dan organisasi,
faktor manusia harus diperhitungkan dan kinerja yang baik dan praktek yang
baik harus didorong.
Keselamatan semua fasilitas dan kegiatan harus dikaji sesuai dengan
pendekatan gradasi (graded approach). Pengkajian keselamatan melibatkan
analisis sistematik operasi normal dan dampaknya, dari bagaimana
kegagalan bisa terjadi dan dari konsekuensi kegagalan tersebut. Pengkajian
keselamatan meliputi tindakan keselamatan yang diperlukan dalam
mengendalikan bahaya, dan desain dan engineered safety features yang
dikaji untuk menun- jukkan bahwa mereka memenuhi fungsi keselamatan
yang dipersyaratkan. Untuk hal yang memerlukan langkah-langkah
pengendalian atau tindakan operator untuk menjaga keselamatan, pengkajian
keselamatan awal harus dilakukan untuk menunjukkan bahwa pengaturan
yang dibuat kokoh dan dapat diandalkan. Suatu fasilitas hanya dapat
dibangun dan commissioning atau kegiatan hanya dapat dimulai setelah
dapat ditunjukkan ke badan pengawas bahwa langkah-langkah keselamatan
yang diusulkan telah memadai.
Proses pengkajian keselamatan untuk fasilitas dan kegiatan diulang secara
keseluruhan atau sebagian bila diperlukan nanti dalam pelaksanaan operasi
untuk mempertimbangkan situasi yang berubah (seperti penerapan standar
Prinsip Dasar Keselamatan Nuklir, DPK-BRIN, 2024 13