Page 70 - Microsoft Word - Modul 1 Keselamatan dan Proteksi Radiasi Konsep dan Regulasi
P. 70
kontaminasi radioaktif secara akurat, geometri pengukuran tidak cocok,
memantau kontaminasi beta energi rendah, dan permukaan yang akan
dipantau tidak dapat diakses dengan probe pemantau kontaminasi.
3) Dekontaminasi
Dekontaminasi merupakan proses menghilangkan atau mengurangi
kontaminasi zat radioaktif dalam bahan menggunakan cara fisika dan
atau kimia. dekontaminasi cara fisika dapat dilakukan dengan proses
pencucian, penyemprotan, pengerokan, dan pengelupasan.
Dekontaminasi secara kimia dapat dilakukan dengan proses kimia antara
lain pengendapan dan pelarutan.
Proses dekontaminasi dikelompokkan menjadi dekontaminasi daerah
kerja, peralatan, dan personil. Dekontaminasi personil dilakukan dengan
proses decorporasi. Sebagai contoh pemakaian Prussian Blue untuk
mempercepat pengeluaran Cesium di dalam tubuh, atau meminum air
sebanyak mungkin untuk mengeluarkan kontaminan Tritium (HTO), atau
meminum Potassium Iodid (Kl), atau larutan Lugol untuk memblokir
pengendapan Iodin radioaktif ( 131 I) pada tiroid.
Proses dekontaminasi dilakukan dengan mempertimbangkan jenis
kontaminan dan bahan yang terkontaminasi. Proses dekontaminasi
dilakukan dengan prinsip tidak terjadi penyebaran kontaminasi. Adapun
tujuan proses dekontaminasi adalah:
a) faktor keselamatan dan kesehatan;
b) mengurangi interferensi pencacahan peralatan tertentu sehingga
didapat hasil pencacahan yang baik;
c) memperkecil tingkat kontaminasi suatu alat sehingga layak dipakai
lagi.
Dalam pengelolaan daerah kontaminasi harus diterapkan prinsip
ALARA, dengan melakukan dekontaminasi sampai diperoleh tingkat
kontaminasi serendah mungkin yang secara ekonomis bisa dilakukan.
Pelatihan Keselamatan dan Proteksi Radiasi bagi Pekerja Radiasi 60