Page 10 - 1. Diktat Kekritisan 2024
P. 10

9


                                                  Gambar 3. Reaksi berantai

               Besarnya  fraksi  jumlah  neutron  yang  dihasilkan  di  tiap  generasi  biasa  dinyatakan  dengan
               istilah  ”faktor  perlipatan”  atau  multiplication  factor,  dengan  simbol  k.  Faktor  perlipatan
               didefenisikan sebagai: ”perbandingan jumlah neutron pada suatu generasi terhadap jumlah neutron
               pada generasi sebelumnya” atau jika diformulasikan:

                                                                    
                                                             =
                                                                   −1
               Jika sistemnya tak terhingga besarnya, maka kebocoran neutron akibat geometri yang finit dapat
               diabaikan.  Maka  dari  itu  faktor  pelipatan  ini  disebut  faktor  perlipatan  tak-  hingga  (infinite
               multiplication factor), atau    . Sedangkan untuk sistem yang berhingga (riil), maka faktor kebocoran
                                          ∞
               neutron harus dipertimbangkan, sehingga besaran ini bisa disebut faktor perlipatan efektif (effective
               multiplication factor) atau            atau keff.

               Nilai faktor multiplikasi ini yang kemudian bisa membantu memberikan gambaran terhadap kondisi
               sistem. Misal saat nilai faktor multiplikasi efektif keff =1, maka jumlah (populasi) neutron akan terjaga
               tetap untuk generasi selanjutnya, sedangkan jika k > 1, maka jumlah neutron akan bertambah secara
               terus  menerus  untuk  generasi  berikutnya.  Akan  tetapi  jika  k  <  1,  neutron  akan  berkurang  pada
               generasi berikutnya dan seterusnya. Penentuan nilai faktor multiplikasi efektif keff, sering disebut
               sebagai kritikalitas yang berkaitan dengan populasi neutron dalam suatu sistem, sehingga:

                   •  keff > 1 sering disebut sebagai kondisi super kritis,
                   •  keff = 1 sering disebut kritis.
                   •  keff < 1 sering disebut sebagai kondisi sub-kritis, dan

               Oleh karena itu, sebagai bagian dari kajian keselamatan, populasi neutron harus dapat dikendalikan
               dengan  mengatur  nilai  faktor  multiplikasi  suatu  instalasi  nuklir.  Dengan  begitu,  maka  populasi
               neutron yang tidak terkendali seperti saat kondisi superkritis. keff > 1, harus diupayakan agar tidak
               terjadi.
                                                        Pertanyaan:
                  Apa beda teras reaktor RSG-GAS dengan instalasi KH-IPSB3 jika ditinjau dari aspek kritikalitas?


               II.D.  Pembelahan Spontan

               Dari penjabaran sebelumnya, maka reaksi pembelahan hanya dapat terjadi jika ada sumber neutron
               (neutron source) sebagai pemicu reaksi awal. Akan tetapi hal ini tidak sepenuhnya benar karena
               sistem yang tidak memiliki sumber neutron pun dapat mengalami reaksi pembelahan seperti pada
               isotop yang dapat mengalami pembelahan spontan (spontaneous fission, SF).

               Pembelahan spontan merupakan satu bentuk karakteristik isotop, khususnya pada isotop dengan
               massa sangat berat dan tidak stabil sehingga dapat mengalami peluruhan radioaktif. Dikarenakan
               energi ikat inti per nukleon mencapai nilai maksimum pada massa inti sekitar 60 amu, maka untuk


               KEKRITISAN, DPK-BRIN, 2024                                                                   9
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15