Page 52 - Microsoft Word - Modul 1 Keselamatan dan Proteksi Radiasi Konsep dan Regulasi
P. 52

F.  Rangkuman
                          Radiasi  pengion  adalah  radiasi  berenergi  tinggi  yang  mampu  menyebabkan

                      ionisasi pada materi dan dapat berasal dari sumber alami maupun buatan. Radiasi
                      pengion terjadi akibat peluruhan inti atom yang tidak stabil melalui tiga jenis utama:

                      peluruhan alpha (α), beta (β), dan gamma (γ). Radiasi pengion ini memiliki berbagai
                      aplikasi  dalam  kedokteran,  industri,  dan  penelitian,  termasuk  untuk  terapi,

                      diagnosis, pengukuran  material, serta analisis  bahan. Sumber radiasi dibedakan
                      berdasarkan asalnya yaitu sumber radiasi alam yang sudah ada di alam ini sejak

                      terbentuknya,  dan  sumber  radiasi  buatan  yang  sengaja  dibuat  oleh  manusia.
                      Sumber alami mencakup radiasi kosmik, radiasi terestrial dari kerak bumi (NORM),
                      dan  radiasi  internal  dari  tubuh  manusia.  Sementara  itu,  sumber  buatan  meliputi

                      sinar-X,  perangkat  medis  atau  industri,  zat  radioaktif  (pemancar  α,  β,  γ,  dan
                      neutron), pesawat pembangkit radiasi (seperti akselerator dan mesin sinar-X), serta

                      reaktor nuklir.
                          Aktivitas radiasi adalah laju peluruhan inti atom yang tidak stabil, diukur sebagai
                      jumlah peluruhan per detik, dengan satuan internasionalnya adalah Becquerel (Bq),

                      setara dengan satu peluruhan per detik. Sebelum tahun 1976, aktivitas diukur dalam
                      Curie (Ci), dengan 1 Ci sama dengan 3,7 × 10¹⁰ peluruhan per detik. Aktivitas radiasi

                      bergantung pada jumlah inti tidak stabil (N), konstanta peluruhan (λ), dan waktu (t),
                      yang dirumuskan secara matematis dalam hukum peluruhan eksponensial. Salah

                      satu konsep penting dalam aktivitas radiasi adalah waktu paro (T₁/₂), yaitu waktu
                      yang diperlukan agar aktivitas radionuklida berkurang menjadi setengah dari nilai

                                                                                              60
                      awalnya. Waktu  paro bersifat  tetap  untuk  setiap  radionuklida,  seperti  Co  (5,24
                      tahun),   137 Cs (30 tahun), dan   192 Ir (74 hari), sehingga memudahkan perhitungan
                      perubahan aktivitas seiring waktu. Setiap kelipatan waktu paro mengurangi aktivitas

                      menjadi  setengah  dari  nilai  sebelumnya,  yang  dapat  dihitung  menggunakan
                      hubungan matematis sederhana.

                          Interaksi  radiasi  dengan  materi  dibedakan  berdasarkan  jenis  radiasi,  yaitu
                      partikel bermuatan (α dan β), partikel tidak bermuatan (neutron), dan gelombang

                      elektromagnetik (γ dan sinar-X). Radiasi α, karena massanya yang besar, memiliki
                      daya  tembus  rendah  dan  mendominasi  proses  ionisasi  dan  eksitasi.  Radiasi  β

                      memiliki  daya  tembus  lebih  tinggi  dan  selain  ionisasi  serta  eksitasi,  juga  dapat
                      menghasilkan radiasi bremsstrahlung saat dibelokkan oleh inti atom. Radiasi γ dan
                      sinar-X, dengan daya tembus tinggi, berinteraksi melalui efek fotolistrik, hamburan


                      Pelatihan Keselamatan dan Proteksi Radiasi bagi Pekerja Radiasi                                           42
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57