Page 19 - Pedoman Kebahasaan
P. 19
Catatan:
a) Nama diri, seperti nama orang, lembaga, organisasi,
atau merek dagang dalam bahasa asing atau bahasa
daerah tidak ditulis dengan huruf miring.
b) Dalam naskah tulisan tangan atau mesin tik (bukan
komputer), bagian yang akan dicetak miring ditandai
dengan garis bawah satu.
3. Huruf Tebal
Huruf tebal digunakan untuk menegaskan bagian tulisan yang
sudah ditulis miring. Contoh:
Huruf dh, seperti pada kata Ramadhan, tidak terdapat dalam
Ejaan Bahasa Indonesia.
Kata et dalam ungkapan ora et labora berarti 'dan'
Huruf tebal digunakan untuk menegaskan bagian karangan,
seperti bab atau subbab
1.1 Latar Belakang dan Masalah
Kondisi kebahasaan di Indonesia saat ini diwarnai oleh
bahasa standar ….
1.1.1 Latar Belakang
Masyarakat Indonesia yang heterogen menyebabkan
munculnya sikap beragam …..
18