Page 38 - 12. Diktat Karakteristik desain dan operasi
P. 38
ke dalam pompa primer. Untuk mendinginkan kolam secara efektif air
disirkulasikan dari permukaan kolam yang terletak berdekatan dengan
water treatment plant room dan dikembalikan ke kolam di bagian ujung
menjauhi daerah penyimpanan. Kecepatan sirkulasi air 6,0 m /jam
3
disesuaikan dengan bentuk plat penukar panas. Untuk menghindari
kontaminasi, disediakan dua kalang sistem pendingin, pendingin
primer dan pendingin sekunder.
Kalang (loop) primer akan memompa air dari kolam melalui filter
10 μm menuju ke penukar panas primer. Unit ini dilengkapi dengan 2
buah pompa sirkulasi, 1 beroperasi dan yang lain sebagai cadangan.
Kalang sekunder akan memompa air yang berasal dari
PUSPIPTEK dalam sistem yang tertutup. Dari penukar panas
sekunder air pendingin mengalir ke penukar panas primer dan kembali
ke penukar panas sekunder. Pendingin air sekunder dilaksanakan oleh
chilled water sehingga ada dua rintangan antara air kolam dan chilled
water. Bila air sekunder dan chilled water tidak terkontaminasi oleh air
kolam, perawatan pompa sekunder tidak diaktifkan.
Selama air kolam memenuhi standar, sistim pemurnian air tidak
dibutuhkan. Air pendingin di by pass, di lewatkan filter 10 μm untuk
mempertahankan kejernihan air dengan kecepatan aliran 6 - 18
3
m /jam.
Temperatur kolam dipertahankan pada suhu nominal 35 °C
dengan chilled water. Chilled water diisolasikan dari air primer dengan
menggunakan kalang tertutup sekunder. Sistem pemindah panas
antar sirkuit dicapai dengan menggunakan alat penukar panas. Total
panas terbangkitkan diestimasi sebesar 40 kW, 35 kW dibangkitkan
oleh perangkat bahan bakar bekas, 5 kW berasal dari
Karakteristik Desain dan Operasi KHIPSB3, DPK-BRIN, 2024