
PRAKTIK PENYUNTINGAN NASKAH
“PM SWASUNTING: MAHIR MENYUNTING NASKAH SENDIRI (SERI 2)”
Instruksi Materi Praktik Penyuntingan Naskah:
1. Baca dengan seksama dan temukan kesalahan-kesalahan mekanis pada naskah berikut.
2. Lakukan swasunting pada naskah tersebut kemudian perbaiki kesalahan-kesalahannya terkait tujuh aspek penyuntingan dan kesesuaian dengan pedoman kebahasaan.
3. Selain itu, Anda dapat melakukan swasunting terhadap kalimat terlalu panjang sehingga menjadi kalimat yang lebih efektif.
4. Unggah hasil swasunting dan perbaikan yang telah Anda lakukan (pastikan terbaca dengan jelas).
5. Selamat mengerjakan!
Bahan praktik penyuntingan naskah:
Worthington (2001) mendefinisikan bahwa tidak memaafkan (unforgiveness) adalah sekupulan emosi negatif (seperti: dendam, perasaan terluka, marah, benci, permusuhan, dan ketakutan) yang membekas dan masih dirasakan korban terhadap pelaku kejahatan. Worthington menjelaskan bahwa unforgiveness pada dasarnya adalah respon terhadap stress dan perasaan tertekan yang bisa mempengaruhi kesehatan. Unforgiveness juga sangat berbeda dengan emosi yang baru saja muncul karena respons terhadap peristiwa yang baru di alami. Sebab, unforgiveness sejatinya adalah luka yang telah sebelumnya mengendap cukup lama sekali.
Sedangkan, forgiveness (memaafkan), Worthington menjelaskan bahwa forgiveness can be seen as one of many ways to reduce or avoid unforgiveness. Memaafkan dapat di lihat sebagai salah satu cara dalam rangka mengurangi atau pun menghidari tidak memaafkan. Memaafkan juga tidak hanya berfungsi untuk mengurangi epek negatif dari emosi, pikiran, motifasi, dan sikap yang ditunjukan korban kepada pelaku kejahatan, tetapi juga akan meningkatkan emosional dan perspektif positif korban, seperti empati, harapan, dan belas kasih.
Hasil penelitian Toussaint (2001) terhadap 1423 responden menemukan hubungan antara memaafkan kesalahan orang lain dengan kesehatan fisik dan mental seseorang yang berbeda-beda tergantung usia. Memaafkan orang lain ternyata sangat berpengaruh terhadap kesehatan fisik dan mental mereka yang berusia di atas paruh baya dan usia dewasa dibandingkan anakanak mau pun remaja. Pengaruh positif dari memaafkan tersebut, antara lain: (a) efek langsung pada kondisi fisiologis, terutama pada sistem kekebalan tubuh, (b) sebagai informasi positif pada pengalaman emosional, (c) sebagai sumber psikologis atas pernyataan perasaan psoitif, (d) menjadi jalan dimana mood dapat memotifasi sikap dan tingkahlaku yang sehat, serta (e) penyebab datangnya dukungan sosial.