Skip to main content
Page

Teknik Menutup Presentasi Ilmiah 3 Menit

Completion requirements
View

Sahabat Briliant!

 

Pada materi ini, Anda akan mendapatkan penjelasan tentang bagaimana menutup presentasi ilmiah dengan cara yang kuat, mengesankan, dan mudah diingat oleh audien. Penutupan bukan sekadar formalitas untuk mengakhiri sesi, melainkan momen penting untuk menegaskan pesan utama, memperkuat dampak komunikasi, dan meninggalkan kesan yang mendalam terhadap esensi penelitian Anda. 

 

Diharapkan, setelah menyelesaikan materi ini, Anda mampu menjelaskan teknik menutup presentasi ilmiah 3 menit

 

Bagian penutup dalam sebuah presentasi sering kali dianggap sekadar formalitas. Padahal, penutup adalah momen terakhir yang akan melekat dalam ingatan audien. Di titik inilah Anda memiliki kesempatan untuk memperkuat pesan utama, menegaskan kontribusi penelitian, dan meninggalkan kesan yang bermakna.

Presentasi ilmiah berdurasi singkat menuntut ketepatan dalam setiap detik. Jika pembukaan berfungsi untuk menarik perhatian, maka penutup berfungsi untuk memastikan pesan Anda menetap dan berdampak. Oleh karena itu, menutup presentasi tidak cukup hanya dengan mengucapkan “terima kasih”, melainkan perlu dirancang secara strategis agar mengikat keseluruhan pesan yang telah disampaikan.

Video ini akan memperkenalkan enam teknik menutup presentasi ilmiah secara efektif. Anda akan melihat bagaimana cara merangkum secara ringkas, menyampaikan pesan utama, mengajak audien bertindak, menggunakan kutipan, menyisipkan cerita inspiratif, hingga mengajukan pertanyaan retoris. Semua teknik ini dirancang agar audien tidak hanya memahami, tetapi juga terdorong untuk peduli, terlibat, atau bahkan terinspirasi.

 

 

Video : Teknik Menutup Presentasi Ilmiah 3 Menit

 

 

Setelah menonton video ini, Anda mampu memahami pentingnya menyusun penutupan presentasi ilmiah yang tidak hanya sopan, tetapi juga kuat, jelas, dan menggugah. Anda juga mampu memilih teknik penutup yang paling sesuai dengan karakter presentasi dan audien Anda, baik melalui ringkasan, pesan utama, ajakan bertindak, kutipan, cerita inspiratif, maupun pertanyaan retoris.

Kemampuan ini akan memperkuat daya ingat audien terhadap pesan utama penelitian Anda, sekaligus meningkatkan kredibilitas dan kesan profesionalisme Anda sebagai komunikator ilmiah yang efektif.